Dulu aku pernah baca sebuah
buku... dan ini adalah cerita yang SELURUH RAKYAT INDONESIA harus
tau.... masa orang bule bisa tau, kita malah enggak... setidaknya...
pernah baca donk! Oke...
Prabu Yudistira yang berpermaisurikan Kunti adalah raja yang dihormati di Bali. Beliau memiliki putera yang tampan, pintar, dan berbudi luhur bernama Sadewa. Suatu kali permaisuri berperilaku aneh. Sadewa yang beranjak dewasa, melihat ibunya sering menggigil ketakutan langsung menanyakan penyebabnya. Jawaban sang ibunda dan sang ayahanda tidak memuaskan Sadewa, namun ia diam saja. Ketentraman rakyat Bali berubah sejak banyak orang tiba-tiba kerasukan setan, panas dingin, terkapar, dan mati dengan busa yang keluar dari mulut. Prabu Yudistira, Sadewa, punggawa, pembesar kerajaan, dan tabib sakti merundingkan pemecahan hal itu di balai permusyawaratan. Permaisuri di saat yang sama mengunci diri di kamar sambil mengenang saat dirinya sakit sewaktu mengandung Sadewa. Tak ada yang dapat menyembuhkannya, hingga pada suatu saat datang tabib sakti bernama Randa yang dapat mengusir roh jahat penyebab sakitnya permaisuri dan Randa meminta janin yang dikandung Kunti sebagai upahnya. Kunti berjanji menyerahkan puteranya setelah dewasa.
Hari
itu gerimis turun dari tengah hari hingga malama. Randa yang tinggal di
dalam gua yang menyeramkan sedang menyerahkan ilmu hitam di depan
pedupaan. Di gua itu, Randa hidup bersama Kalika yang sudah dianggap
puteri sendiri. Menyadari turun gerimis dari siang hari, Randa
menyelidiki ke balai permusyawaratan apakah Yudistira hendak menghalangi
ilmu hitamnya. Kunti yang geram pada ulah Randa, datang ke balai
permusyawaratan dan mengatakan bahwa Randalah penyebab petaka itu.
Yudistira yang mengetahui hal itu berencana menyerbu Randa di gua Lawa.
Setelah
mengetahui rencana Yudistira, Randa melepas jiwanya dari raganya dan
merasuki Kunti yang sedang memeluk Sadewa. Tiba-tiba Kunti menyerang
Sadewa, Yudistira dan pengawal-pengawal istana. Kunti yang kerasukan
membawa Sadewa yang telah tak sadarkan diri, melesat di gelapnya malam.
Namun tak berapa lama, Kunti diketemukan pingsan di pekarangan istana
dengan kondisi yang lemah. Sementara Sadewa tidak diketahui
keberadaannya. Sadewa tersadar saat dibawa terbang oleh Randa, kemudian
tubuhnya dikat pada pohon beringin. Ternyata Randa hendak
mempersembahkan Sadewa kepada penguasa kegelapan yang memberinya ilmu
gaib. Randa ingin agar Kalika juga melihat Sadewa dibunuh, maka
dijemputnyalah sang keponakan. Sadewa hanya dapat memohon perlindungan
pada Sang Hyang Widhi.
Sang
Syaiwa Penguasa Bumi mendengar ratapan Sadewa dan kemudian menjelma
menjadi sekuntum bunga putih yang tersemat di telinga Sadewa. Randa
akhirnya kembali dan membawa Kalika. Saat Randa menghantamkan tongkat ke
kepala Sadewa, tongkat pun hancur. Randa terpental dan muntah darah.
Kalika kenudian menyerang Sadewa bagai hendak merobek dada Sadewa.
Anehnya, tali yang mengikat Sadewa saja yang putus. Setelah terbebas
dari ikatan, terjadi pertarungan antara Sadewa dan Kalika. Sadewa yang
dilindungi Syaiwa menjadi kuat dan Kalika terdesak. Randa kemudian
merasuki Kalika sehingga kini Sadewa yang kewalahan. Sadewa memohon
bantuan Syaiwa untuk melawan Kalika.
Syaiwa
memanggil Barong untuk menolong Sadewa. Barong adalah lambang kebenaran
dan kesucian walaupun rupanya menyeramkan. Randa yang telah menjelma
menjadi burung garuda besar, kembali bertarung dengan Sadewa dan Barong.
Barong akhirnya dapat mengisap Randa masuk ke tubuhnya. Burung garuda
telah musnah, tetapi roh Randa keluar dari tubuh garuda dan kembali ke
wujud aslinya. Randa dapat mencekik Barong dan Sadewa melemparkan
sekuntum bunga putih ciptaan Sang Syaiwa. Randa yang terkena bunga
tersebut kemudian terbakar dan menghilang menjadi asap. Asap itu
menjelma menjadi raja kera dan ribuan prajuritnya. Raja kera dan Sadewa
bertempur, sedangkan prajurit kera menyerang rumah rakyat. Rakyat
membunuh prajurit kera dengan keris, namun Randa menghidupkannya
kembali, ketika dibunuh lagi, roh prajurit kera merasuki tubuh
pembunuhnya. Rakyat yang kerasukan menusuki diri mereka, namun anehnya
badan mereka kebal. Sadewa dan Barong juga menjadi aneh, Barong mencakar
dan menggigit dirinya sendiri. Sadewa menikam tubuhnya sendiri.
Kemudian datanglah pendeta sakti yang memohon pada Sang Hyang Widhi.
Semua orang sadar kembali. Randa merasakan panas yang membakar tubuhnya
dari tubuh pendeta sakti. Barong dan Randa kembali bertarung dan terus
berperang selama dunia masih ada.
0 comments:
Post a Comment