Di jajaran kamera Nikon DX, saat ini line-up yang disusun oleh Nikon meliputi tiga kelompok, yaitu kelas semi-pro (diisi oleh D300), kelas menengah (diisi oleh D90-plus movie mode) dan kelas pemula (yang baru saja diisi oleh D5000, sebelumnya D60). Uniknya, D5000 ini hadir setelah kehadiran D90 di tahun 2008 silam, dan D90 juga hadir setahun setelah kehadiran D300 di tahun 2007. saat D90 diluncurkan, banyak anggapan kalau Nikon melakukan kesalahan dengan membuat produk yang akan ‘mematikan’ penjualan D300 karena banyaknya kesamaan fitur. Namun anggapan itu lambat laun sirna karena segmentasi market keduanya berbeda. Kini Nikon kembali melakukan hal serupa saat meluncurkan D5000 karena dia hadir dengan banyak membawa banyak kesamaan dengan D90 pada spesifikasinya, sehingga dikuatirkan penjualan D90 akan terganggu oleh hadirnya D5000 ini.
Bagaimana tidak, Nikon D5000 ini merupakan DSLR entry level yang sarat fitur dan tidak ubahnya seperti melihat spesifikasi dari D90 yang dijual beberapa juta rupiah lebih mahal. Kita simak saja headline news dari Nikon D5000 :
- Sensor : format DX dengan crop factor 1,5 x, memakai sensor baru CMOS resolusi 12 MP (D60 memakai CCD 10 MP) yang sama persis dengan yang dipakai di D90. Maka itu kinerja ISO keduanya (D5000 dan D90) pun sama dengan rentang 200 hingga 3200 plus Lo-1 dan Hi-1. Pun pada sensor ini telah dilengkapi sistem anti debu.
- Engine : memakai Expeed engine 12 bit ADC plus active D-lighting dan koreksi otomatis untuk lateral chromatic aberrations layaknya pada D90. Tersedia juga setting Picture Control (Standard, Vivid, Neutral, Monochrome, Portrait dan Landscape) serta soft filter.
- Shutter : memakai shutter unit yang teruji hingga 100.000 kali (atau dua kali lipat dari shutter unit D40/60) dan nilai shutter count D5000 ini persis sama seperti pada D90. Hanya saja D90 mampu menjepret hingga 4,5 fps, sementara D5000 ini sedikit lebih lambat dengan 4 fps (namun masih jauh lebih baik daripada D60 dengan 3 fps).
- Modul AF : Multi CAM-1000 dengan 11 titik AF (ya, sebelas) dengan satu center cross point AF (di D40/D60 hanya 3 titik AF). Terdapat mode 3D AF tracking untuk objek foto yang selalu bergerak, sama seperti yang terdapat pada D90. Tersedia juga contrast detect AF bila memakai live view.
- D-movie : merekam video HD beresolusi 1280 x 720 piksel hingga maksimum 5 menit dengan frame rate 24 fps, AVI/M-JPEG, audio mono. layaknya D90, D5000 ini tidak bisa auto fokus saat merekam video, sehingga pemakailah yang harus mengatur manual fokus pada lensa.
- Layar Vari-angle LCD : pertama dalam sejarah DSLR Nikon, layar LCD berukuran 2,7 inci yang bisa dilipat dan diputar. Dengan demikian, memotret memakai mode live view ataupun merekam video bisa lebih mudah dan nyaman, meski dalam sudut yang sulit.
- Bonus lain : HDMI port dan sudah mendukung GPS eksternal untuk geotagging.
- Desain bodi : kecil, ringan, berbahan plastik, dengan ukuran 127 x 104 x 80 mm dan 55 gram lebih berat dari D60.
- Tanpa motor fokus di bodi : ya, lensa yang bisa autofokus adalah lensa dengan motor AF seperti Nikon AF-S atau Sigma HSM.
- Memakai lensa kit yang sama : 18-55mm VR (pada D90 lensa kitnya 18-105mm VR).
- Modul light meter : 420-segment RGB, masih sama seperti D60 dan bahkan D90 sekalipun (untuk modul kelas atas dengan 1005-segment hanya ada di D300, D700 dan D3).
- Memakai viewfinder cermin (0,78 x, 95% coverage) yang tidak seterang viewfinder jenis prisma seperti yang terdapat di D90.
- Tanpa top status LCD dan hanya satu dial-wheel di dekat jempol (di D90 ada dua dial-wheel).
- Flash sync : 1/200 detik (masih unggul D40 dengan 1/500 detik) dan punya GN 12.
0 comments:
Post a Comment