Home » » Pengaruh Aerosol pada Kesehatan

Pengaruh Aerosol pada Kesehatan

Written By made oka jaya diputra on Thursday, January 27, 2011 | 2:37 AM



Atmosfir bumi kita mengandung partikel-partikel halus yang memiliki beragam sifat, baik kimiawi maupun fisis. Partikel halus yang akan kita bicarakan saat ini dikenal sebagai aerosol, ternyata memiliki peran yang besar dalam menentukan komposisi atmosfir yang secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada iklim global dan kehidupan kita. Penelitian yang mendalam mengenai sifat-sifat aerosol, baik secara kimiawi, maupun fisis sangat diperlukan dalam rangka mengamati dan memprediksi perubahan iklim dunia.
Dalam dunia kesehatan aerosol memiliki dampak yang besar yaitu salah satu jenis aerosol yaitu Polyaromatic hydrocarbons (PAH) memiliki sifat karsinogen yang beresiko mengakibatkan kanker dan ukurannya yang ultra-halus ( diameter partikel aerosol � 1 micrometer) berpotensi besar menembus paru-paru.. Sedimen partikel yang dikenal sebagai SPM (suspended particulate matter) yang berukuran kurang dari 10 micrometer juga dapat meningkatkan jumlah penderita gangguan pernafasan dan beresiko menimbulkan penyakit paru-paru dan jantung. Dampak buruk aerosol bagi kesehatan dapat berupa gejala-gejala akut seperti asma, bronkitis, dll. disamping gejala kronis semisal iritasi saluran pernafasan atau kanker paru-paru.
Dengan semakin cepatnya pertumbuhan kota-kota terutama di Asia, meningkatnya populasi dan pertumbuhan ekonomi telah memicu emisi aerosol yang sangat besar akibat urbanisasi, industrialisasi dan perubahan lahan. Dampak-dampak perubahan aerosol ini bagi kesehatan harus semakin dipelajari, karena pertumbuhan pesat kota-kota di kawasan Asia mengakibatkan memburuknya kondisi atmosfir karena polusi. Sebagai contoh adalah di Klang Valley, kawasan dimana kota Kuala Lumpur berada, kualitas udara dinyatakan dalam Pollution Standard Index (PSI) mencapai 100-200 yang dinyatakan sebagai tidak sehat ( New Straits Times, 19 September 1997) dengan kondisi seperti itu sebuah hasil penelitian menemukan Lebih dari 2700 orang dewasa dan 700 anak terkena asma dan 161 dewasa dan 358 anak terkena infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Penduduk Klang Valley sendiri hanya 3 juta, namun sekitar 16 ribu orang dilaporkan sakit akibat asap. Dilaporkan penderita asma melonjak 65%, sementara ISPA mengalami kenaikan 22%.
Untuk Indonesia kualitas udara kita pernah melewati angka 300 PSI pada waktu peristiwa kebakaran hutan pada tahun 1997, Di Indonesia, sekitar 20 juta penduduk di Jambi, Sumatra Selatan, Lampung dan propinsi-propinsi di Kalimantan sakit terkena dampak asap. Sementara jarak pandang hanya 100-meter dan PSI lebih dari 300. Dilaporkan 6 orang meninggal dan 40 ribu lainnya mengalami masalah pernafasan dan penyakit kulit akibat aerosol yang dilepaskan dalam musibah tersebut. Secara keseluruhan perpindahan aerosol dalam kasus kebakaran hutan ini mengakibatkan atmosfir menjadi tidak sehat di Asia Tenggara yang mempengaruhi tingkat kesehatan penduduk dan mengganggu industri pariwisata di beberapa daerah wisata Indonesia.

Sumber : hasil penelitian Dodi Sudiana, Peneliti ISTECS, Dosen Departemen Elektro, FTUI
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. bli blogen - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger